• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Alja Yusnadi
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
Alja Yusnadi
No Result
View All Result
Home Kolom AY

Di Saat Eks Libya Berkumpul Lagi

Alja Yusnadi by Alja Yusnadi
Oktober 21, 2020
in Kolom AY, Mata AY
0
Libya

Deklarator GAM--Wali Nangroe Aceh pertama pasca damai-- Hasan Tiro (duduk) bersama pasukan GAM eks Libya (Fhoto: Tribunnews.com)

0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Alja Yusnadi

Libya boleh saja porak poranda, dilanda perang saudara. Pun Presidennya Kolonel Muammar Khadafy mengakhiri hidup secara mengenaskan. Dibunuh oleh lawan politiknya yang juga orang Libya.

Pemimpin Diktator itu dicongkel dari kekuasaannya. Oleh rakyatnya sendiri yang membentuk Dewan Transisi Nasional yang didukung penuh oleh Amerika Serikat dan sekutu.

Di tangan Khadafy, Libya tersohor hingga ke seluruh negeri. Dengan minyaknya, Libya menjadi lahan ekspansi.

Kemashuran Libya sampai ke Aceh. Saya sudah fasih mengucapkan Libya, Tripoli dan Khadafi sejak usia sekolah dasar. Sepasih menghafal nama-nama Menteri kabinet pembangunan.

Bagi orang yang tinggal di Aceh, Libya itu identik dengan pasukan elit. Jika sudah mendengar eks Libya, itu adalah pasukan tempur.

Libya menjadi “Rindam” bagi pasukan elit Aceh Merdeka. Tidak semua bisa ke sana. Itu pasukan khusus, kemampuan tempurnya diatas rata-rata. Setidaknya, itulah yang saya dengar cerita perihal lulusan Libya.

Beberapa nama eks Libya, Arjuna, Ahmad kandang, Ishak Daud, Muzakir Manaf, sangat familiar di saat Aceh perang. Karena aksi-aksi mereka yang tergolong nekat dan kemampuan tempur di atas rata-rata.

Entah benar demikian atau propaganda semata, yang jelas eks Libya merupakan pasukan kelas satu. Disegani lawan, diakui kawan.

Peran Eks Libya tidak hanya pada saat konflik saja. Setelah damai, selain tunduk di bawah payung Komite Peralihan Aceh (KPA)—lembaga eks kombatan GAM—mereka juga mendirikan Komite Mualimin Aceh (KMA).

Dalam situasi genting atau kemelut politik, eks Libya pasti muncul ke permukaan, memberikan pernyataan.

Setidaknya, KMA sudah beberapa kali menanggapi situasi politik Aceh kekinian. 2016, KMA mengingatkan Pemerintah Aceh untuk segera mengibarkan bendera Bintang Bulan.

Beberapa hari yang lalu, Ketua KMA Zulkarnaini atau biasa dipanggil Teungki Ni bersama panglima wilayah KPA se Aceh melakukan pertemuan. Salah satu isinya untuk membicarakan beberapa point MoU Helsinki dan UUPA yang belum terlaksana.

Mou Helsinki adalah dokumen kesepakatan damai antara GAM dengan RI yang diteken pada Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia.

UUPA adalah Undang-undang No. 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dua dokumen itu adalah dasar pelaksanaan tata kehidupan Aceh pasca perang.

Memang, setelah damai, sedikit sekali forum yang membahas perkembangan perdamaian Aceh.

Sudah sampai di mana Aceh hari ini dalam skenario yang telah dibentuk? Apakah masih stagnan? Aceh Maju? Aceh Baru? Atau Aceh hancur?

Atau jangan-jangan para pemangku kepentingan itu tidak memiliki skenario. Kalau begitu, saran saya bacalah buku Skenario Aceh Baru yang disusun oleh Konsorsium Aceh Baru (KAB).

KAB ini lahir pasca Aceh damai, digagas oleh beberapa Civil Society Organitation (CSO).

Tentu, KAB yang sedang naik daun sekarang–Koalisi Aceh Bermartabat– tidak ada hubungan samasekali dengan Konsorsium Aceh Baru. Walaupun sama-sama KAB.

Secara legal formal, harapan itu sebenarnya ada pada partai politik lokal yang lahir dari kekhususan Aceh. Saat ini, ada PA, PNA, PDA, SIRA—partai lokal—yang berada di DPR Aceh dan sebagian Kepala Daerah.

Tentu tidak boleh menarik garis dengan partai nasional. Harus bersinergi.

Namun, entah ada forum lintas stakeholder yang membahas pasang-surut Aceh pasca damai, entah dibiarkan begitu saja.

Dalam hal ini, harus berterimakasih kepada KMA, eks Libya itu. Mereka masih peduli, walau secara sporadis, seperti perang gerilya…[Alja yusnadi]

Previous Post

Duo Alex

Next Post

Jalan Presiden Joko Widodo

Alja Yusnadi

Alja Yusnadi

Related Posts

Kopi Gayo: Jejak Sejarah, Warung Kopi, hingga Identitas Orang Aceh
Desa AY

Kopi Gayo: Jejak Sejarah, Warung Kopi, hingga Identitas Orang Aceh

Juli 10, 2024
Pecco Juara
Kolom AY

Pecco Juara

Juli 10, 2024
Ilustrasi: Pantau.com
Kolom AY

Mendag Goreng Sawit

Juli 10, 2024
Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian
Kolom AY

Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian

Juli 10, 2024
Pening Jokowi
Kolom AY

Pening Jokowi

Juli 10, 2024
Mutasi Amran
Kolom AY

Mutasi Amran

Juli 10, 2024
Next Post
Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi (Fhoto: Tribunnews.com)

Jalan Presiden Joko Widodo

Resen Postingan

Tega, Pemkab Belum Bayar Jasa Non Kapitasi, Begini Kata Anggota DPRK Aceh Selatan

Maret 26, 2025
BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

Maret 17, 2025
Dahlan Iskan (Sumber: Disway.id)

Gemerlap Danantara

Maret 17, 2025
Kongres Luar Biasa

Kongres Luar Biasa

Maret 9, 2025
Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Maret 9, 2025
Bersama Mentri Kebudayaan

Bersama Mentri Kebudayaan

Maret 9, 2025
Alja Yusnadi

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.