Oleh: Alja Yusnadi
Kejuaraan MotoGP kian kompetitif. Tidak ada pembalap tiga kali meraih podium berturut-turut. Paling tidak, sampai seri kelima, Minggu (23/8) yang berlangsung di sirkuit Red Bull Ring, Styria.
Sudah ada 11 pembalap yang berhasil naik podium. Hanya F Quartararo dan Maverick Vinales yang pernah meraih posisi satu dan dua pada seri MotoGP Spanyol dan Grand Prix Andalusia, selebihnya, bergantian.
Sang juara bertahan, Marc Marquez masih absen setelah kecelakaan pada seri pertama kejuaraan tahun 2020 di Spanyol. Sepertinya, Marquez harus menepi dalam waktu yang lama akibat patah tulang.
Entah ada hubungan atau tidak, ketiadaan Marquez ini diikuti dengan membaiknya performa Yamaha, Ducati, KTM dan Suzuki. Sejauh ini, podium secara bergantian diraih oleh pembalap dari keempat tim tersebut. Pembalap Honda—Timnya Marquez– belum pernah merasakan podium, posisi paling bagus diraih T Nakagami pada seri Grand Prix Andalusia, posisi keempat.
Terakhir, pada seri Styria, dua pembalap KTM kembali meraih podium. M Oliveira pada urutan pertama dan P Espargaro pada urutan ketiga. Urutan kedua diraih J Miller, pembalap Ducati.
Seperti biasa, setelah balapan, ada saja cerita yang ditinggalkan. Kali ini, saya mencatat beberapa kejadian yang layak kita ambil pelajaran. Pertama, Ledakan Rem Vinales. Kedua, Joan Mir gagal podium.
Pembalap Monster Energi Yamaha Maverick Vinales sempat tertangkap kamera mengayunkan tangan, seperti memberi tanda, ada yang tidak beres pada motor tunggangannya. Posisinya terus melorot, posisi 13 dari posisi 6, setelah beberapa kali bermasalah dengan rem. Puncakya, pada lap 17, memasuki tikungan pertama, Vinales melompat dari motornya.
Vinales melompat di saat motor berkecepatan 230 km/jam. Menurut Vinales, tidak ada pilihan lain, karena motornya tidak mungkin melambat. Dia melompat, membiarkan tunggangannya melaju sendiri, dan berhenti setelah menabrak pembatas jalan. Balapan dihentikan sementara, karena ada ledakan kecil di motor Vinales.
Pada saat berhenti, balapan dipimpin Joan Mir, diikuti J Miller dan T Nakagami. Entah persoalan teknis apa yang terjadi di saat jeda, dari ketiga pembalap itu hanya J Miller yang konsisten berada pada posisi 2. Sementara Joan Mir dan T Nakagami terhempas dari perebutan podium.
Terlepas dari persoalan teknis, jika tidak ada insiden Vinales, besar kemungkinan Joan Mir akan podium, entah satu, dua atau tiga. Mir merupakan pembalap muda, usianya sekitar 23 tahun. Dia mengawali karir di MotoGP pada tahun 2019. Ini adalah tahun kedua Mir di MotoGP.
Kejadian Joan Mir ini tentu pernah Anda rasakan dalam perkara yang lain di luar MotoGP. Sesuatu yang hampir menjadi milik Anda, hilang seketika. Atau sebaliknya, seperti nasib M Oliveira pembalap Red Bull KTM Tech3. Sempat terlempar dari lima besar, sebelum kecelakan Vinales, merangsek diurutan ketiga setelah restart.
Dan, dengan kecerdikan dan kesabarannya, Oliveira memanfaatkan pertarungan P Espargaro dengan J Miller yang saling salip untuk memperebutkan posisi pertama. Di saat Espargaro melebar, di situlah Oliveira masuk, dan berhasil meraih podium pertama.
Apakah Anda pernah merasakan seperti Vinales? Espargaro, Miller? Atau Oliveira? Ya, hidup ini seperti MotoGP, banyak kejadian di luar dugan. Sebagai rider, ikutilah balapan itu dengan ikhlas, senang-gembira, berlatih dengan tekun, dan patuh di bawah nasehat pelatih. Selebihnya, itulah “takdir” yang harus dilalui.