• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Alja Yusnadi
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
Alja Yusnadi
No Result
View All Result
Home Haba AY

AY, Selera yang (Pernah) Hilang

Alja Yusnadi by Alja Yusnadi
Juli 20, 2020
in Haba AY, Mata AY
0
Alja Yusnadi (Dok. Pribadi)
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Alja Yusnadi

Zaman terus berubah, mengikuti bentuk terbaiknya. Sesuatu yang kita anggap tidak mungkin 50 tahun lalu, menjadi biasa saja di hari ini.

Salah satu yang berkembang sangat signifikan adalah teknologi, termasuk teknologi informasi di dalamnya.

Media penyebaran informasi, yang awalnya di cetak menemukan “musuh” baru yaitu media daring atau media online.

Dulu, kita mengenal makanan cepat saji. Sekarang yang cepat saji bukan hanya makanan, tapi juga informasi.

Pertarungan media sekarang adalah siapa yang lebih cepat menyajikan informasi. Tentu juga harus akurat.

Lahirlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan media online.

Media online juga terus berevolusi. Sudah mulai banyak variannya. Ada yang memakai format news, format opini, dan ada juga yang menggabungkan keduanya.

Seiring dengan perkembangan tersebut, yang juga ikut berkembang adalah situsweb pribadi.

Tidak ada batasan redaksional. Pemilik web-sekaligus penulis-bebas menulis apa saja yang mewakili pendapatnya.

Saya kira, demikian juga dengan bentuknya. Mulai dari yang ringan-ringan seperti curhat, pendapat singkat, kolom, esai, sampai yang berat-berat seperti hasil penelitian atau opini yang lengkap dengan referensi.

Dahlan Iskan, pendiri Jawa Pos, setelah pensiun, juga mulai membangun situsweb: DI’s Way.

Di bidang ini, saya agak telat melek. Mulai menggunakan platform gratis blogspot pada tahun 2011: aljayusnadi.blogspot.com.

Situs ini juga hidup-mati. Tapi, banyak matinya. Saya hanya mengapdate tulisan secara berkala, yaitu berkala ada kesempatan. Kesempatan itu bisa seminggu, sebulan, bahkan ada yang setahun.

Periode paling parah adalah 2015-2018. Pada rentang waktu itu, selera menulis saya menurun drastis. Mungkin juga karena kesibukan.

Selera menulis kembali muncul di akhir tahun 2019. Sampai, saya memiliki kolom khusus di anteroaceh.com: AY Corner.

Ini adalah soal libido yang meningkat. Bukan kualitas. Sejak masa itu pula-mungkin juga karena Korona-saya terus belajar, memperbaiki kemampuan menulis.

Untuk hal itu, Bung Alkaf, menyarankan untuk membaca tulisan-tulisan Mahbub Djunaidi. Menurut dia, saya lebih cocok dengan gaya tulisan Mahbub. Bung Alkaf adalah penulis dan intelektuil yang sering memberi dorongan untuk saya agar tetap menulis.

Mulailah saya mengoleksi kumpulan tulisan Mahbub: Kolom Demi Kolom, Humor Sang Maestro, Angin Musim, Dari Hari Ke Hari, Asal-Usul, sampai memoar Mahbub.

Saya juga membaca buku Iqbal Aji Daryono: Out Of The Truck Box, Out Of The Lunch Box, Apakah Pendosa Tidak Boleh Berkarya? Berbahasa Indonesia Dengan Logis dan Gembira.

Mahbub dan Iqbal adalah dua penulis dengan genre yang berbeda. Keduanya beda zaman. Mahbub menulis sepanjang tahun 1970-an sampai 1990-an. Dia menjadi langganan media cetak. Kolomnya lugas, tidak menoton, diselingi canda. Sebagai penulis yang hidup di masa orde baru, Mahbub harus menyembunyikan kritik pedasnya melalui humor. Saya membaca berulang tulisan Mahbub.

Sementara, Iqbal adalah penulis yang hidup di tengah digdayanya media online. Iqbal menjadi penulis tetap di beberapa media online.

Ketiga penulis inilah yang ikut mengembalikan selera yang pernah hilang.

Untuk menyalurkannya, saya menaikkan satu tingkat, menjadi aljayusnadi.com. Gayung bersambut. Seorang kawan, praktisi media online yang juga seorang ahli IT berbaik hati menyiapkan situs itu, namanya Riza.

Dalam perjalanannya, semua menu yang ada di dalam situs web itu saya beri nama AY. Mulai Kolom AY (KAY) sampai Wawancara AY (WAY).

Saya paham, yang lebih susah dari memulai adalah mempertahankan. Semoga saya mampu mempertahankan konsistensi di tengah gempuran kemalasan dan kesibukan.

Oiya, di dalam situs web ini, saya mencoba menempatkan tema desa secara khusus. Melalui rubrik Desa AY (DAY), jika cukup energi, saya ingin mengangkat topik tentang desa. Apa saja yang tersembunyi di desa. Terutama yang menyangkut Badan Usaha Milik Desa.

Akhirnya, dengan mengharap ridha ALLAH SWT, semoga aljayusnadi.com mendapat percikan Cahaya-Nya dan dengan kasih sayang-Nya  pula dapat menyebar kebaikan informasi…[]

Previous Post

Habis Mendukung, Ramai-ramai Pula Menikung

Next Post

Korona dan Dampak Sosial

Alja Yusnadi

Alja Yusnadi

Related Posts

Haba AY

Tega, Pemkab Belum Bayar Jasa Non Kapitasi, Begini Kata Anggota DPRK Aceh Selatan

Maret 26, 2025
Serap Aspirasi, Alja Yusnadi Diminta Untuk Mendorong Lahirnya Qanun Yang Membatasi Penggunaan Gawai
Galery AY

Reses I Masa Sidang I Tahun 2024

Maret 8, 2025
Ajak Warga Aceh Selatan Dukung Mualem-Dekfad, Jubir: Jadilah Bagian Pemenang!
Haba AY

Terkait Pujasera, Sekretaris Komisi II: Dorong Menjadi Pusat Kuliner

Maret 1, 2025
Terkait dengan pelantikan Bupati, Alja Yusnadi: Sebaiknya dilaksanakan pada 10 Februari di Dalam Paripurna DPRK
Haba AY

Komisi II DPRK Aceh Selatan Dorong Pujasera Tapaktuan Jadi Pusat Kuliner

Maret 1, 2025
Tingkatkan PAD, Anggota DPRK Aceh Selatan Rekomendasi Lahirnya Dinas Pendapatan
Haba AY

Komisi II DPRK Aceh Selatan Dorong Pujasera Sebagai Pusat Kuliner Khas Daerah Untuk Tujuan Wisata

Maret 1, 2025
Terkait Pelantikan Bupati se-Aceh, Alja Yusnadi: Sebaiknya Dilaksanakan 10 Februari Melalui Paripurna DPRK
Haba AY

Alja Yusnadi: Pelantikan Bupati Aceh Selatan Sebaiknya Dilaksanakan 10 Februari Melalui Paripurna DPRK

Maret 1, 2025
Next Post
Ilustrasi Psycal Distancing (Sumber: Int)

Korona dan Dampak Sosial

Resen Postingan

Tega, Pemkab Belum Bayar Jasa Non Kapitasi, Begini Kata Anggota DPRK Aceh Selatan

Maret 26, 2025
BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

Maret 17, 2025
Dahlan Iskan (Sumber: Disway.id)

Gemerlap Danantara

Maret 17, 2025
Kongres Luar Biasa

Kongres Luar Biasa

Maret 9, 2025
Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Maret 9, 2025
Bersama Mentri Kebudayaan

Bersama Mentri Kebudayaan

Maret 9, 2025
Alja Yusnadi

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.