Oleh: Alja Yusnadi
Pengalaman adalah guru yang berharga. Begitu pepatah lama mengatakan. Maksudnya, belajarlah dari pengalaman. Kellyanne Conway, seorang pejabat Gedung Putih dan manajer kampanye Presiden Trump pada periode pertama, mengundurkan diri dari Gedung Putih, alasannya ingin fokus mengurus anak.
Anaknya, Claudia, remaja 15 tahun menggunakan TikTok untuk menyerang Presiden Trump. Bayangkan, anak sebesar itu sudah berani meledek seorang Presiden. Kisah keluarga di Amerika itu saya kutip dari tulisan Dahlan Iskan di disway.id.
Tulisan mantan menteri BUMN itu menjadi perwakilan dari berbagai kisah yang dialami orang tua, termasuk di Nusantara. Salah satunya yang dialami Rita Frisilia. Perempuan ini awalnya bekerja di salah satu Bank BUMN.
Dia mulai bekerja di Bank sekitar tahun 2013. Setelah bekerja selama enam tahun, Rita memutuskan untuk berhenti. Salah satu alasannya ingin fokus mengurus anak. Pada saat itu Rita sudah memiliki 2 anak.
Sewaktu masih menjadi pegawai Bank, Rita memiliki pengalaman kurang mengenakkan. Di saat asisten rumah tangganya pulang kampung, dia kerepotan. Dicarilah tempat penitipan anak yang ada disekitar tempat dia bekerja. Tidak satupun yang memenuhi ekspektasinya.
Dari situlah dia bertekad, suatau saat, membuka tempat penitipan anak. Membantu para orangtua, seperti yang pernah dia rasakan.
Pasca resign, Rita membeli perlengkapan permainan anak. Mulai dari tempat tidur, ayunan, tempat bermain anak-anak, dan berbagai perlengkapan lain.
Awalnya, Rita membeli perlengkapan itu untuk kedua anaknya: AY. Kalea Geumala Inseun dan AY. Anwar Shaleh. Lambat laun, anak-anak saudaranya juga dititipkan kepada Rita. Pada saat itu, Rita dibantu satu orang karyawan.
Di awal 2020, Rita terus menambah perlengkapan permainan anak. Menyulap empat kamar rumahnya menjadi tempat tidur, tempat bermain dan tempat belajar anak. Rita juga menyiapkan halaman rumah bagian samping sebagai arena bermain outdoor.
Sebelum Korona sampai ke Banda Aceh, sudah ada beberapa anak yang dititipkan di rumah Rita. Kebanyakan anak-anak itu merupakan rekomendasi dari orangtua anak yang sudah duluan dititipkan.
Ketika Virus Korona memuncak di Banda Aceh, Rita menutup sementara aktivitas di rumahnya. Setelah New Normal, para orangtua meminta Rita untuk kembali menerima anak-anak mereka. Karena para orantua sudah mulai bekerja.
Dengan berbagai pertimbangan, Rita kembali menerima anak-anak, dengan catatan, para orangtua menjaga protokol kesehatan secara ketat. Dia juga membersihkan pekarangan rumah setiap hari dan menyediakan hand sanitizer di halaman rumah.
Sekarang sudah ada sekitar 15 anak yang ditipkan di Rumah yang diberi nama SAY Daycare itu. Dalam menjalankan aktivitasnya, Rita dibantu tiga orang asisten.
Ada beberapa alasan SAY Daycare cocok untuk tempat bermain, belajar dan penitipan anak. Pertama, sebagai pemilik, Rita terlibat langsung dalam mengasuh anak. Kedua, anak-anak diberi makan yang dimasak di SAY Daycare. Menu makanan bervariasi, mulai dari soto, sop, kuah bening, ayam goreng dan makanan sehat lainnya. Sehari disediakan tiga kali makan. Bagi orangtua yang membawa makanan dari rumah juga dibolehkan.
Ketiga, memiliki tempat bermain indoor dan out door. Keempat, ruangan ber-AC. Kelima, dilengkapi monitoring CCTV. Keenam, memiliki pustaka mini. Ketujuh memiliki perlengkapan permainan yang bervariasi.
Bagi Bunda yang berdomisili di sekitar Keutapang-Mata Ie, SAY Daycare adalah pilihan tepat untuk membantu pertumbuhan buah hati Anda…(Adv)