Oleh: Alja Yusnadi
Tanpa terencana, beberapa hari yang lalu saya menonton sidang Parlimen Dewan Rakyat—DPR nya Malaysia—di kanal Youtube.
Ternyata, sidang Dewan Rakyat tidak lebih tertib dari sidang DPR RI yang sempat dikatai Gusdur mantan presiden itu seperti Taman Kanak-kanak.
Kalau Gusdur hadir dalam sidang itu, saya yakin Gusdur akan mengeluarkan kata-kata yang lebih mengundang gelak-tawa.
Saya bukan pengamat politik Malaysia, oleh karena itu pula, saya menulis tentang sidang Dewan Rakyat itu dengan pengetahuan yang terbatas, jika ada kekeliruan mohon diluruskan.
Dari sekian video yang saya tonton, saya tertarik kepada sosok perempuan tak berjilbab yang menjadi Timbalan Speaker Dewan Rakyat.
Saya belum begitu familiar dengan peristilahan Melayu. Saya membuka kamus melayu online, ternyata Timbalan Speaker itu seperti Wakil Ketua DPR di Indonesia.
Berbeda dengan sidang-sidang DPR RI yang dibagi ke dalam berbagai kelompok kerja atau Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Salah satu AKD adalah Komisi, kalau tidak salah, DPR RI memiliki 11 Komisi. Masing-masing Komisi itu bermitra kerja dengan Kementrian.
Sebut saja misalnya, Komisi satu bermitra dengan Kementrian Pertahanan, Komisi dua bermitra dengan Kementrian Dalam Negeri, Komisi tiga bermitra dengan Polri, dan seterusnya.
Dalam sidang Dewan Rakyat itu, para menteri hadir dalam rapat umum—seperti sidang paripurna—yang setiap ahli Perlimen dapat “mencerca” menteri dengan berbagai pertanyaan.
Satu sisi, ada baiknya bagi ahli Parlimen karena mereka bisa menanyakan semua masalah yang menyangkut daerah pemilihan kepada semua menteri.
Kacaunya, sidang Dewan Rakyat itu dihujani interupsi. Sehingga, yang di-pertua Dewan Rakyat atau dalam sidang disebut Tuan Speaker harus bekerja ekstra.
Kalau tidak salah, Yang di-Pertua Dewan Rakyat dibantu oleh dua orang timbalan. Salah satu timbalan itu adalah Datuk Seri Azalina Othman Said atau singkat dipanggil Azalina.
Azalina adalah ahli Parlimen atau wakil rakyat dari Pengerang. Dia merupakan anggota United Malay National Organitation (UMNO).
UMNO adalah penyokong utama Kerajaan Perikatan Nasional saat ini. Ada yang menarik dari kehadiran Azalina. Sebagai politisi UMNO—partai Melayu—dia tidak menggunakan penutup kepala, kontras dengan ahli parlimen perempuan UMNO kebanyakan. Hal ini menarik perhatian saya untuk mengulik tentang Azalina.
Ternyata, Azalina bukan politisi kemarin sore, perempuan kelahiran 31 Desember 1963 ini sudah pernah mengisi berbagai posisi penting di Kerajaan Malaysia. Dia pernah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga dan Menteri Pariwisata.
Dengan modalitas jam terbang yang tinggi, tentu bukan hal yang susah bagi Azalina untuk memimpin sidang Dewan Rakyat.
Beberapa kali, Azalina bersitegang dengan ahli parlimen dari Democratic Action Party (DAP)—salah satu Partai Pembangkang—salah satunya Ahli Parlimen Jelutong.
Sebagai penyokong koalisi Pakatan Harapan yang menjadi pembangkang (oposisi) terhadap Kerajaan, ahli Parlimen dari DAP kerap kali menjadi “sandungan” bagi Tuan Speaker yang notabenyenya ditunjuk oleh Perdana Menteri atau merupakan perwakilan dari koalisi Kerajaan.
Jika pimpinan sidang tidak menguasai forum, bukan tidak mumgkin sidang Dewan Rakyat itu akan berupah seperti pasar dan akan berlangsung bertele-tele. Dan, ini yang dimiliki Azalina.
Saya perhatikan, politisi senior ini dengan tegas menertibkan ahli Perlemen Jelutong dari DAP yang membuat gaduh sidang.
Dialah Sanisvara Nethaji Rayer, ahli Parlimen Jelutong—politisi DAP– yang sering bikin gaduh sidang Dewan Rakyat. Beberapa kali Rayer terlibat adu argumen dengan Azalina.
Beberapa kali pula Azalina berhasil meredam alumni University of London tersebut. Padahal, sebagai seorang Lawyer, Rayer memiliki segundang peluru untuk membungkam lawan bicara.
Azalina bukan hanya terlihat cakap ketika berbicara di dalam sidang, namun juga cekatan dalam memimpin sidang.
Salah satu senjata Azalina untuk membungkam Rayer adalah “Sit Down, How am I a going to speak at the same time?” kurang lebih maksudnya, “Duduk, Bagaimana saya mau bicara, jika kamu bicara pada waktu yang sama.”
Bahkan, dalam satu kesempatan, Azalina mengancam akan mengeluarkan Rayer dari ruang sidang jika tidak berhenti bicara.
Begitulah pesona Azalina. Semoga Dewan Rakyat dapat bersidang dengan aman dan tertib di bawah kepemimpinan Azalina.
Oiya, Azalina memiliki darah Bugis dari ayahnya dan Arab dari Ibu. Selamat bekerja Datok Seri Azalina Othman Said, perempuan pertama di Malaysia yang menjadi Timbalan Speaker Dewan Rakyat, mirip-mirip Puan Maharani lah di Indonesia…[]