• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Alja Yusnadi
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
Alja Yusnadi
No Result
View All Result
Home Mata AY

Perihal Boh Rom-Rom

Alja Yusnadi by Alja Yusnadi
Juli 23, 2020
in Mata AY, Rumeh AY
0
Klepon (Suara.com)

Klepon (Suara.com)

0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Alja Yusnadi

Masih banyak yang saya tidak tau di dunia ini, salah satunya adalah Klepon. Setelah ramai dibahas warganet, saya baru tahu, bahwa yang dimaksud adalah Boh Rom Rom, kue yang sering saya makan.

Kalau saja Boh Rom-Rom ini sejenis saham, saya yakin harga jualnya naik signifikan. Apa hendak dikata, dia hanyalah sejenis masakan ringan, kuliner nusantara.

Biasanya, permintaan Boh Rom-Rom meningkat di saat bulan puasa. Orang-orang membuat atau membelinya sebagai penganan berbuka puasa.

Tapi, kali ini, Boh Rom-Rom menjadi tranding topik di media sosial. Media online seperti Detik.com, tirto.id ikut-ikutan membahasnya.

Apa gerangan? Rupanya ada upaya meng-agamakan Boh Rom-Rom. Entah itu untuk becanda ataupun serius. Si Empu itu mengatakan lebih kurang “Boh Rom-Rom itu tidak islami, tinggalkan, beralihlah ke Kurma yang lebih syariat.”

Tidak begitu jelas apa yang melatarbelakangi dia membuat pernyatan seperti itu. Apakah bagian dari kampanye toko penjual Kurma, satire, atau memang sesuai dengan teks. Yang pasti, upaya untuk mengislamkan Boah Rom-Rom adalah perbuatan sia-sia.

Coba Anda bayangkan, bagaimana repotnya hidup ini ketika hendak makanpun kita harus menanyakan agama kue nya. Mau makan mie goreng Aceh, kita harus menanyakan atau meminta identitas, “Wahai Mie goreng, apa agama mu,” selain sia-sia, saya takut Anda akan dikira gila. Maka saya sarankan jangan dilakukan.

Semoga saja dia lagi promosi toko Kurma. Jadi, kita tidak perlu was-was.

Boh Rom-Rom tidak menjadi kuliner khas daerah tertentu, kita bisa menemukannya dengan mudah di berbagai daerah: Aceh, Padang, Medan, Sulawesi, Bali, Lombok, sampai Jakarta.

Masing-masing daerah memiliki nama tersendiri, di Padang disebut dengan onde-onde, di Aceh disebut Boh rom-rom.

Boh rom-rom ini merupakan kudapan yang disukai berbagai lidah. Mulai lidah orang Aceh yang menyukai pedas sampai lidah orang Jawa yang menyukai manis. Makanya bisa kita jumpai dimana saja. Mulai pasar kaki lima hingga restoran berbintang.

Kalau ada salah satu persamaan dari banyaknya perbedaan kita di nusantara ini, itulah penerimaan kita terhadap Boh Rom-Rom. Saya pernah merasakan Boh Rom-Rom yang di hidangkan dalam sebuah jamuan tingkat tinggi, hingga buatan sendiri.

Bagi saya, memakan dan membuat Boh Rom-Rom itu memiliki sensasi tersendiri. Bagi Anda yang belum pernah memakannya, pasti terkejut di saat pertama sekali mencicipinya. “Plak” gula merah nya moncret di dalam mulut.

Kita lihat di permukaan, hanya ada kelapa kukur, rupanya begitu digigit ada sesuatu yang kenyal di dalamnya. Boh Rom-Rom mengajarkan kita, jangan melihat dari luarnya saja, masuklah ke dalam.

Membuat Boh Rom-Rom–jika tau caranya–tidaklah sulit. Adonan tepung ketan, pewarna dan air. Semuanya diaduk dengan tangan, dibentuk seperti cekungan.

Selanjutnya, cekungan diisi dengan gula merah dan adonan dibulatkan kembali. Kemudian direbus hingga mengapung, ditiriskan, barulah digulingkan dalam kelapa kukur. Setidaknya, begitu saya melihat istri membuat Boh rom-rom.

Balik lagi kita ke pernyataan si Empu tadi, bagaimana dia mengatakan Boh Rom-Rom tidak islami. Kudapan ini juga menjadi menu di saat orang berbuka puasa, termasuk juga jamaah sulok.

Alih-alih tidak islami, suatu waktu di saat memakan Boh Rom-Rom dapat menguatkan relationship dengan Tuhan, bukankah itu yang ditunggu-tungu? Nah, kan. Makanya, mulai sekarang, hentikan pernyataan bodoh seperti itu, kecuali untuk lucu-lucuan saja…[]

Sumber Foto: Suara.com

Previous Post

Kritik Adian dan Sikap Bodo Amat Erick Tohir

Next Post

Mainan dari Cutbit

Alja Yusnadi

Alja Yusnadi

Related Posts

Pecco Juara
Kolom AY

Pecco Juara

Juli 10, 2024
Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian
Kolom AY

Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian

Juli 10, 2024
Pening Jokowi
Kolom AY

Pening Jokowi

Juli 10, 2024
Nestapa Empat Pulau
Kolom AY

Nestapa Empat Pulau

Juli 10, 2024
Politisasi Lembaga Kemanusiaan
Kolom AY

Politisasi Lembaga Kemanusiaan

Juli 10, 2024
Erick Tohir dan Adian Napitupulu bersama keluarga pejuang demokrasi (Foto: Fb MB Ventura)
Kolom AY

Adian Tohir

Juli 10, 2024
Next Post
Nasehat Kematian

Mainan dari Cutbit

Resen Postingan

Tega, Pemkab Belum Bayar Jasa Non Kapitasi, Begini Kata Anggota DPRK Aceh Selatan

Maret 26, 2025
BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

Maret 17, 2025
Dahlan Iskan (Sumber: Disway.id)

Gemerlap Danantara

Maret 17, 2025
Kongres Luar Biasa

Kongres Luar Biasa

Maret 9, 2025
Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Maret 9, 2025
Bersama Mentri Kebudayaan

Bersama Mentri Kebudayaan

Maret 9, 2025
Alja Yusnadi

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.