• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Alja Yusnadi
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
Alja Yusnadi
No Result
View All Result
Home Mata AY

Kupiah Politik

Alja Yusnadi by Alja Yusnadi
Juni 27, 2021
in Mata AY
0
Bupati Bireun Dr. Muzakar A. Gani dan KSP Moeldoko

Bupati Bireun Dr. Muzakar A. Gani dan KSP Moeldoko (Foto: facebook Moeldoko)

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Alja Yusnadi

Tiba-tiba, Moeldoko—Pak Moel– ramai lagi. Seorang teman saya yang simpatisan Pak Moel kembali bersemangat, beberapa orang yang dulu mendukung Partai Demokrat versi KLB kembali riang-gembira.

Ada dua peristiwa yang terjadi hampir dalam waktu yang bersamaan: Partai Demokat versi KLB menggugat Menteri Hukum dan HAM ke PTUN, Bupati Bireun yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Bireun mengkupiahi Pak Moel dengan kupiah meukutop–kupiah motif  Aceh.

Jadilah, kedua peristiwa itu dihubung-hubungkan, dikait-kaitkan. Seolah-olah, Bupati Bireun sedang memainkan politik dua kaki. Disebut demikian, karena beberapa bulan lalu, AHY, Ketua Umum Partai Demokrat berkunjung ke Bireun dan juga dikupiahi oleh Bupati Muzakar A. Gani.

Sekilas, apa yang dikait-kaitkan itu memang ada hubungannya. Kalau kita lihat lebih jauh, peristiwa “kupiah” itu tidak terjadi tiba-tiba, ada beberapa pertemuan sebelum pertemuan yang terjadi hari itu.

Ada yang hilang dari beberapa foto yang beredar. Sebelumnya, kawan saya yang lain juga memposting foto yang saya anggap lebih utuh. Dua kawan saya itu ikut mendampingi Bupati Muzakar untuk bertemu langsung dengan Kepala Staf Presiden itu, Pak Moel itu.

Ya, beberapa bulan yang lalu, kawan saya itu ikut memfasilitasi Muzakar untuk berkomunikasi dengan KSP. Kemarin itu, pertemuan luring yang langsung dihadiri Pak Moel adalah puncak pertemuannya, semoga akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan, yang lebih teknis.

Terlepas dari substansi, ada hal lain yang menarik untuk dicermati. Apa itu? Kupiah. Sudah menjadi kebiasaan, dalam hubungan “bilateral” masing-masing pihak menyerahkan cenderamata.

Sebenarnya, tradisi semacam itu bukan hal baru. Dalam hal apapun, tukar-menukar cenderamata sudah lazim dilakukan, termasuk olah raga, tukar-menukar bendera, tukar-menukar seragam, dan tukar menukar cindramata.

Dalam urusan politik juga sama. Kerajan Aceh menghadiahi Kesultanan Turki sicupak Lada, yang dibalas dengan Meriam oleh Turki.

Lobi yang paling bergengsi itu justru ada dalam tradisi pernikahan masyarakat Aceh. Dimulai dari proses meminang atau “intat tanda”, “juru lobi” masing-masing pihak saling berbalas pantun yang disertai dengan “asoe talam” yang isinya berbagai macam pernak-pernik, mulai dari pakaian dalam, alat kosmetik, sampai pakaian luar calon dara baro.

Itu bukan gratifikasi, apalagi sogok-menyogok, jadi tidak usah lapor KPK. Kesadaran masyarakat telah membentuk sebuah tradisi, bagaimana nilai-nilai itu tumbuh bersama dengan masyarakat itu sendiri.

Apa yang dilakukan Bupati Muzakar juga sama. Sepertinya, Muzakar ingin memberikan kesan yang mendalam kepada Pak Moel. Benar saja, Pak Moel memposting di media sosialnya peristiwa “mengkupiahi” itu.

Saya duga, dalam kapasitasnya sebagai Bupati, Muzakar sedang melakukan lobi politik. Pak Moel sehari-hari berkantor dekat sekali dengan Presiden. Dan, Bireun lagi membutuhkan sokongan Presiden untuk membangun daerahnya.

Tidak lama lagi, Aceh bersama dengan Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Kalau tidak salah, salah satu cabang yang diperlombakan di Aceh adalah sepak bola.

Bireun, jika benar-benar ingin menjadi salah satu tuan rumah sepakbola cukup beralasan. Bireun memiliki sejarah persepakbolaan yang gemilang, PSSB—Klub sepakbola Bireun– pernah menjadi salah satu klub yang disegani di Aceh, bahkan dalam kancah sepak bola nasional.

Oleh karena itu, saya melihat, kupiah itu bentuk lobi Bupati Muzakar kepada Pak Moel dalam konteks yang demikian. Ya, tapi bagaimanapun, Pak Moel itu adalah bagian dari Partai Demokrat versi KLB yang akan menggugat Menteri Hukum dan HAM itu. Kalaupun nanti, terseret-seret, saya kira masih banyak stok kupiah meukutop yang siap disematkan kembali.

Sebelumnya, kupiah meukeutop juga pernah di pakai Ganjar Paranowo yang Gubernur Jawa Tengah itu. Tentu, diplomasi kupiah ini harus dimainkan dengan apik, oleh politisi Aceh ketika berhadapan dengan politisi nasional. Yang lebih bagus lagi, bukan hanya motif saja milik Aceh, produksinya juga harus di Aceh, agar efek ekonominya lebih terasa. Semoga lobi kupiah Bupati Muzakar berhasil, dan stadion megah akan hadir di Bireun…[Alja Yusnadi]

Previous Post

‘Alam Takambang Menjadi Guru’

Next Post

Juru

Alja Yusnadi

Alja Yusnadi

Related Posts

Pecco Juara
Kolom AY

Pecco Juara

Juli 10, 2024
Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian
Kolom AY

Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian

Juli 10, 2024
Pening Jokowi
Kolom AY

Pening Jokowi

Juli 10, 2024
Nestapa Empat Pulau
Kolom AY

Nestapa Empat Pulau

Juli 10, 2024
Politisasi Lembaga Kemanusiaan
Kolom AY

Politisasi Lembaga Kemanusiaan

Juli 10, 2024
Erick Tohir dan Adian Napitupulu bersama keluarga pejuang demokrasi (Foto: Fb MB Ventura)
Kolom AY

Adian Tohir

Juli 10, 2024
Next Post
Ilustrasi: Kompas

Juru

Resen Postingan

Tega, Pemkab Belum Bayar Jasa Non Kapitasi, Begini Kata Anggota DPRK Aceh Selatan

Maret 26, 2025
BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

Maret 17, 2025
Dahlan Iskan (Sumber: Disway.id)

Gemerlap Danantara

Maret 17, 2025
Kongres Luar Biasa

Kongres Luar Biasa

Maret 9, 2025
Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Maret 9, 2025
Bersama Mentri Kebudayaan

Bersama Mentri Kebudayaan

Maret 9, 2025
Alja Yusnadi

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.