• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Alja Yusnadi
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY
No Result
View All Result
Alja Yusnadi
No Result
View All Result
Home Mata AY

Solusi Perangkat: Revisi 20-42

Alja Yusnadi by Alja Yusnadi
Januari 31, 2021
in Mata AY
0
Ilustrasi

Ilustrasi (int)

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Alja Yusnadi

Perangkat itu alat perlengkapan. Seperti perangkat komputer, berarti ada mouse, CPU, printer, keyboard, dll. Perangkat alat shalat, berarti ada sajadah, mukena (untuk perempuan), dan seterusnya.

Begitu juga dengan perangkat Gampong. Ada kepala seksi, kepala urusan, kepala dusun. Ada juga perangkat adat dan perangkat hukum.

Lima tahun terakhir, perihal perangkat gampong ini menjadi diskursus tersendiri dalam sosial-politik masyarakat gampong.

Dulu, para perangkat itu, dengan suka rela membantu Geuchik—kepala desa. Bukan karena mengharapkan honor, bukan pula sebagai jembatan untuk menjadi Geuchik.

Sebagaimana Geuchik, para perangkat itu merupakan sukarelawan, luhur. Mereka mengurus Gampong, mulai dari perkara domestic seperti pertikaian dalam keluarga, antar keluarga, hingga urusan pembagian harta warisan.

Para perangkat itu juga mengurus perkara kenduri hidup, mulai dari turun tanah, sunat rasul, menikah. Sampai anak yang menikah itu turun tanah, sunat rasul dan menikah lagi.

Makanya, tidak jarang Geuchik itu ada yang menjabat sampai 12 tahun, 15 tahun, bahkan ada yang separoh umurnya dihabiskan untuk mengabdi untuk Gampongnya, entah sebagai Geuchik atau sebagai perangkat.

Perkara mati, mulai dari yang fardhu kifayah, sampai tahlil tujuh malam juga diurus oleh para perangkat itu, tentu dengan porsi masing-masing.

Lambat laun, nilai itu mulai bergeser, juga seirama dengan perkembangan zaman. Pemerintah sudah mulai membayar jeri-payah para perangkat itu.

Tentu, diikuti pula dengan sejumlah aturan yang kadang-kadang njelimet. Dalam tulisan yang lain : Perihal Desa dan Perangkatnya saya sudah menyinggung sedikit perihal yang bermasalah dari perangkat itu.

***
Belum lama ini, sebagai warga yang baik, saya mengikuti rapat pemilihan kepala dusun. Masalahnya pun sama. Ada orang yang dianggap layak untuk menjadi kadus, terkendala dengan usia. Sudah lebih 42 tahun.

Hampir saja, seorang anak muda terpilih menjadi kadus pada malam itu. Pasalnya, jumlah “bonus demografi” yang hadir mayortitas. Untung saja, seorang petua Gampong menyela,” ini bukan perkara main-main, kadus itu harus mengetahui segenap reusam dan adat-istiadat, bukan untuk main-main.”

Syukurlah, anak muda itu memahaminya, menolak pencalonan dirinya. Kalau tidak, saya prediksi dia akan menang mudah.

Itu yang saya lihat sendiri, yang saya kira juga dialami oleh banyak Gampong di Aceh. Perangkat, termasuk Kadus dan Imum chik harus berusia 20-42 tahun.

Ada yang menarik. Seorang peserta rapat, menyampaikan pengalaman yang terjadi di Kecamatan yang lain dalam Kabupaten yang sama. Intinya, mereka secara kolektif menyampaikan keluhan kepada pemerintah atasan, bahwa tidak bisa menjalankan aturan itu.

Kadus tidak bisa dipaksakan menuruti usia 20-42 tahun. Karena, menurut mereka, urusan kadus tidak sesederhana itu.

Menariknya, ruang itu mulai dibuka. Baik secara legalitas maupun keuangan.

Inilah yang harus dilakukan oleh para pihak yang berkepentingan di Aceh. Seluruh Gampong yang tidak bisa menjalankan aturan itu secara kolektif menyampaikan kepada Kecamatan.

Kecamatan menyampaikan ke Kabupaten, dan seterusnya, sampai ke Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga ke Komisi II DPR RI.

Sesekali, reses anggota DPR sampaikan menyangkut perbaikan regulasi itu. Jangan melulu ihwal bangun ini-bangun itu. Kita bangunkan regulasi yang tidak sesuai dengan keragaman.

Kalau tidak punya kesempatan bertemu dengan anggota DPR, cukup sampaikan pada saat reses anggota DPRK, DPRA. Sampaikan masukan itu kepada mereka. Kalau perlu, buat berita acara, biar disampaikan kepada kolega yang ada di Komisi II DPR.

Pemerintah harus mengetahui perkara ini.

Satu sisi, kita beri apresiasi kepada pemerintah yang terus memperbaiki jeri payah perangkat Gampong. Namun, di sisi lain, kita harus memberikan masukan. Ada yang tidak sesuai dengan kearifan kita.

Inilah yang namanya membangun dari bawah. Sesuai kebutuhan masyarakat. Karena Gampong adalah penyangga negara ini. Revisi 20-42 yang memusingkan itu…[Alja Yusnadi]

Previous Post

Mega

Next Post

Coup D’etat

Alja Yusnadi

Alja Yusnadi

Related Posts

Pecco Juara
Kolom AY

Pecco Juara

Juli 10, 2024
Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian
Kolom AY

Meng-install Kewirausahaan dan Inovasi di Sektor Pertanian

Juli 10, 2024
Pening Jokowi
Kolom AY

Pening Jokowi

Juli 10, 2024
Nestapa Empat Pulau
Kolom AY

Nestapa Empat Pulau

Juli 10, 2024
Politisasi Lembaga Kemanusiaan
Kolom AY

Politisasi Lembaga Kemanusiaan

Juli 10, 2024
Erick Tohir dan Adian Napitupulu bersama keluarga pejuang demokrasi (Foto: Fb MB Ventura)
Kolom AY

Adian Tohir

Juli 10, 2024
Next Post
Kudeta

Coup D'etat

Resen Postingan

Tega, Pemkab Belum Bayar Jasa Non Kapitasi, Begini Kata Anggota DPRK Aceh Selatan

Maret 26, 2025
BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

Maret 17, 2025
Dahlan Iskan (Sumber: Disway.id)

Gemerlap Danantara

Maret 17, 2025
Kongres Luar Biasa

Kongres Luar Biasa

Maret 9, 2025
Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Bersama Pimpinan Partai Gerindra Aceh

Maret 9, 2025
Bersama Mentri Kebudayaan

Bersama Mentri Kebudayaan

Maret 9, 2025
Alja Yusnadi

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang AY
  • Tentang Situs
  • Daftar Isi
    • CePAY
    • Desa AY
      • BUMDesa
      • Profil Desa
      • Tokoh Desa
    • Feature AY
    • Galery AY
    • Haba AY
    • Jak AY
    • Kolom AY
    • Mata AY
    • Rumeh AY
    • Sahabat AY
    • Wawancara AY
  • Kontak AY

© 2024 Alja Yunadi - Rumah Menulis AY theme by Eza.